Sabtu, 25 April 2015

Desain Manual Halte Bus UNNES

Desain Manual Halte UNNES


                                sketsa prespektif


                                maket halte bus UNNES

Tempat perhentian bus atau halte bus atau shelter atau stopan bus (dari bahasa Inggrisnya bus stop) adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus. Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 m dan di pinggiran kota antara 500 sampai 1000 m.


Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu tempat perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang disediakan. Untuk tempat perhentian yang kecil cukup dilengkapi dengan rambu lalu lintas saja, dan untuk perhentian yang besar bisa dilengkapi dengan atap dan tempat duduk, bahkan bila diperlukan dapat dilengkapi dengan kios kecil untuk menjual surat kabar, atau rokok.




Estetika
Estetika tergantung kepada kebijakan daerah, ada yang menggunakan pendekatan modern, yang minimalis, ataupun menggunakan pendekatan kedaerahan dengan ciri chas daerah yang bersangkutan. Semakin bagus tempat perhentian bus tersebut semakin besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk pembangunannya.

Dimensi
Tergantung kepada jumlah penumpang yang akan menggunakan yang kaitannya dengan jumlah bus yang melewati tempat perhentian tersebut, frekuensi bus yang melalui tempat tersebut jumlah trayek yang melalui tempat perhentian tersebut.

Jarak antara tempat perhentian bus
jarak antar tempat perhentian tergantung kepada lokasinya dipusat kota dengan kegiatan yang tinggi disarankan [1] 400 m ataupun kurang dari itu sedang dipinggiran kota dengan kerapatan yang rendah dapat ditempatkan pada jarak antara 600 sampai 1000 m. Untuk mendapatkan jarak antara yang optimal disarankan untuk menggunakan modelling perencanaan angkutan umum[2].

Perlengkapan tempat perhentian bus

Rambu bus stop dari GMPTE di Manchester, UK.
Perlengkapan tempat perhentian bus tergantung kepada sistem yang digunakan, terbuka atau tertutup seperti shuttle/shelter atau tempat perhentian, seperti contoh bus TransJakarta, ataupun jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas tempat perhentian bus. Perlengkapan meliputi:

Rambu lalu lintas Tempat perhentian bus, tabel 2 no 6 k,
Atap untuk melindungi penumpang dari hujan ataupun panas
Tempat duduk untuk calon penumpang
Sistem pendingin udara (AC)
Informasi perjalanan
Penjualan tiket seperti yang diterapkan pada TransJakarta atau Trans Jogja
Telepon umum
Sarana penunjang seperti kios media massa, rokok, dan minum.
Tempat perhentian bus kadang-kadang dilewati oleh beberapa trayek dengan jadwal yang berbeda-beda sehingga perlu dilengkapi dengan sistem informasi yang memuat informasi mengenai:

No. Trayek bus,
rute yang dilewati,
jadwal perjalanan,
besaran tarip, dan
untuk tempat perhentian bus modern dilengkapi dengan timer yang menunjukkan berapa lama lagi bus akan datang. Untuk itu biasanya digunakan sistem informasi modern yang menggunakan GPS dan komunikasi serta sistem yang dapat memperkirakan berapa lama lagi bus berikut sampai.

hal hal tersebutlah yang di terapkan didalam desain halte bus kali ini.
dengan maket sebagai berikut :







5 komentar:

  1. Mau nanya ni kak, itu bahan untuk buat maketnya apa aja?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. mas kalo untuk halte yang ada tiketingnya ada saran !

    BalasHapus
  4. mas gambar drnah nya ada gak mau liat

    BalasHapus