Sabtu, 25 April 2015

Rumah Adat Karo Cerminan Arsitektur Budaya

Gubuk yang awalnya hanya berdiri satu diladang dan disekitar gubuk tersebut dipagar untuk keamanan kegiatan usaha bertani agar terhindar dari gangguan-gangguan binatang buas, disebut Barung. Penghuni barung bertambah banyak karena hadirnya pendatang baru dan menempelkan dinding baru pada dinding gubuk sebagai tempat tinggal. Pertambahan penghuni gubuk kian berkembang menjadikan barung-barung yang berdiri tersebut membentuk sebuah rumah. Ruangan luas dengan empat dapur yang dihuni oleh 4, 8 sampai 16 keluarga. Delapan keluarga dalam satu rumah inilah yang paling sering kita kenal dengan sebutan Siwaluh Jabu. Dikatakan sebagai rumah adat karena para penghuninya bermusyarah di dalam rumah tersebut, menetapkan, memutuskan aturan hidup yang harmonis untuk saling menghargai, menghormati, menjaga kesopan-santunan, etika, kesusilaan, keamanan. Keputusan itu tidak tertulis tetapi diaksanakan secara konsekuen yang kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya dengan berbagai sangsi dan bagi pelanggarnya, maka itu disebut adat. Sebelum mendirikan rumah maka diadakan musyawarah diantara delapan keluarga penghuninya untuk menghindari sesuatu hal yang tidak di inginkan.
pembagian jabu(keluarga) pada setiap kepala keluarga sebagai berikut:
  1. Jabu bena kayu
Ruangan ini ditempati oleh pimpinan dalam rumah si waluh jabu dengan sebutan pengulu rumah. Bagi masyarakat Karo pengertian pengulu berasal dari kata “lulu” (ngelului) adalah si pelindung, mencari, pengatur kedamaian dan ketentraman atau pengayom bagi anggota-anggotanya. Mencari anggota-anggotanya yang belum pulang karena berpergian tanpa pamit, menyelesaikan atau mendamaikan suatu perkara yang terjadi diantara sesama, mengatur dan bergantian “jaga kerin” rumah (menjaga rumah seharian penuh).
  1. Jabu ujung kayu
Ditempati anak beru yang bertugas menyampaikan momo (pengumuman) dari pengulu atau ada kalanya mewakili pengulu pada saat berhalangan. Membantu tugas pengulu rumah.
  1. Jabu lepar bena kayu
Ditempati oleh senina atau anak pengulu. Dalam tugasnya disebut juga sebagai “Jabu sungkun berita” karena selalu berusaha mendapatkan berita mengenai keadaan lingkungan seperti adanya pihak lain yang ingin merencanaka pencurian, kegaduhan, penyerangan, dll. Pelaksanaan tugas ini haruslah dituju orang-orang yang jujur dan dapat dipercayai. Tugasnya sama seperti “intel” kalau jaman sekarang ini.
  1. Jabu lepar ujung kayu
Ditempati oleh Kalimbubu bertugas menyambut tamu, memberi makan dan minum bagi pendatang baru. Disebut juga “Jabu si mangan mulih”. Masing-masing dari jabu memberikan sebagian dari hasil yang diperolehnya baik dari pertanian, perburuan dll.
  1. Jabu upah tendi.
Ditempati anak kalimbubu, sedapur dengan jabu ujung kayu. Juga disebut “Jabu ari teneng” karena memberi ketenangan sejalan dengan kepercayaan masyrakat bahwa roh atau tendi manusia itu sering berpergian meyebabkan timbul bala atau penyakit. Setelah diberi upah tempat tinggal keadaan tendi menjadi tenang menempati tempatnya (upah tendi). Penghuni rumah merasa aman dan tidak ada lagi yang berpergian.
  1. Jabu peninggel-ninggel
Ditempati oleh anak beru menteri sedapur dengan jabu bena kayu. Bertugas mendengarkan dengan cermat serta mengingat hasil keputusan runggu (musyawarah) dan menjadi saksi bila terjadi suatu penyimpangan.
  1. Jabu bicara guru
Jabu ini ditempati orang-orang yang mengerti tentang kerohanian seperti guru sibero, guru sibeluh niktik wari, guru si beluh nambari pinakit, dll. Sedapur dengan jabu simangan mulih.
  1. Jabu si engkapuri belo,ditempati oleh anak dari anak beru. Sedapur dengan jabu leper bena kayu. Bertugas menerima tamu pengulu (ndudurken belo, ngakpuri belo, petuturken dll).
Masing-masing keluarga menempati ruangannya (jabuna) masing-masing dengan aman dan tertib dengan dibatasi tirai kain atau tikar. Untuk menjaga keharmonisan yang seimbang dalam hubungan keluarga diadakan rebu.Seseorang tidak bebas mengadakan kontak langsung, ada pembatas semu yang mencegahnya untuk menghindari hal-hal emosional. Seperti contoh antara kela (menantu) laki-laki dengan mami-nya (ibu mertua), jangankan mengobrol, duduk dalam satu baris papan rumah saja dilarang. Ketetapan ini juga termasuk satu dari sembilang larangan dalam masyarakat Karo yang disebut Sumbang si siwah. Ketetapan itu dianggap sangat penting untuk mejaga etika, kehormatan, harga diri, kesopanan, moral antra individu dll. Pelanggaran atas ketetapan tersebut tentu dikenakan sangsi. Semua tatanan berakhir kembali di dalam runggu untuk memutuskan suatu sangsi atau denda. Rumah adat merupakan sumber awal dari kekuasaan memerintah dimana warganya turut ikhlas memberikan kedaulatannya, hak-hak kebebasannya serta mengikatkan diri salam satu kesatuan untuk dipimpin. Bertambah banyak rumah adat berdiri, bertambah luas ruang lingkup pemerintah.
Sapo Page.
Jenis bangunan ini dulunya sangat banyak terdapat di beranda rumah adat Siwaluh Jabu.
Kalau diperhatikan bangunan ini bertingkat. Tingkat dasar umumnya digunakan sebagai tempat berteduh orang kampung, bercerita antar sesama orang muda, tempat mengadakan runggu (musyawarah), juga tempat untuk menenun bagi anak gadis Karo.
Pada tingkat bagian kedua merupakan tempat menyimpan padi (Lumbung). Namun pintu untuk memasukkan hasil padinya ada di tingkat ketiga.
Ditingkat ketiga merupakan tempat tidur untuk anak-anak lajang di Taneh Karo. Umumnya dahulu, anak lajang yang sudah berusia 15-20 tahun atau pemuda Karo yang belum berkeluarga tidak akan tidur lagi di rumah adat Karo bersama sanak saudaranya yang lain, melainkan tidur di atas sapo page maupun jambur. (Kriswanto Ginting’s)

Desain Manual Halte Bus UNNES

Desain Manual Halte UNNES


                                sketsa prespektif


                                maket halte bus UNNES

Tempat perhentian bus atau halte bus atau shelter atau stopan bus (dari bahasa Inggrisnya bus stop) adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus. Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 m dan di pinggiran kota antara 500 sampai 1000 m.


Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu tempat perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang disediakan. Untuk tempat perhentian yang kecil cukup dilengkapi dengan rambu lalu lintas saja, dan untuk perhentian yang besar bisa dilengkapi dengan atap dan tempat duduk, bahkan bila diperlukan dapat dilengkapi dengan kios kecil untuk menjual surat kabar, atau rokok.




Estetika
Estetika tergantung kepada kebijakan daerah, ada yang menggunakan pendekatan modern, yang minimalis, ataupun menggunakan pendekatan kedaerahan dengan ciri chas daerah yang bersangkutan. Semakin bagus tempat perhentian bus tersebut semakin besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk pembangunannya.

Dimensi
Tergantung kepada jumlah penumpang yang akan menggunakan yang kaitannya dengan jumlah bus yang melewati tempat perhentian tersebut, frekuensi bus yang melalui tempat tersebut jumlah trayek yang melalui tempat perhentian tersebut.

Jarak antara tempat perhentian bus
jarak antar tempat perhentian tergantung kepada lokasinya dipusat kota dengan kegiatan yang tinggi disarankan [1] 400 m ataupun kurang dari itu sedang dipinggiran kota dengan kerapatan yang rendah dapat ditempatkan pada jarak antara 600 sampai 1000 m. Untuk mendapatkan jarak antara yang optimal disarankan untuk menggunakan modelling perencanaan angkutan umum[2].

Perlengkapan tempat perhentian bus

Rambu bus stop dari GMPTE di Manchester, UK.
Perlengkapan tempat perhentian bus tergantung kepada sistem yang digunakan, terbuka atau tertutup seperti shuttle/shelter atau tempat perhentian, seperti contoh bus TransJakarta, ataupun jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas tempat perhentian bus. Perlengkapan meliputi:

Rambu lalu lintas Tempat perhentian bus, tabel 2 no 6 k,
Atap untuk melindungi penumpang dari hujan ataupun panas
Tempat duduk untuk calon penumpang
Sistem pendingin udara (AC)
Informasi perjalanan
Penjualan tiket seperti yang diterapkan pada TransJakarta atau Trans Jogja
Telepon umum
Sarana penunjang seperti kios media massa, rokok, dan minum.
Tempat perhentian bus kadang-kadang dilewati oleh beberapa trayek dengan jadwal yang berbeda-beda sehingga perlu dilengkapi dengan sistem informasi yang memuat informasi mengenai:

No. Trayek bus,
rute yang dilewati,
jadwal perjalanan,
besaran tarip, dan
untuk tempat perhentian bus modern dilengkapi dengan timer yang menunjukkan berapa lama lagi bus akan datang. Untuk itu biasanya digunakan sistem informasi modern yang menggunakan GPS dan komunikasi serta sistem yang dapat memperkirakan berapa lama lagi bus berikut sampai.

hal hal tersebutlah yang di terapkan didalam desain halte bus kali ini.
dengan maket sebagai berikut :







Desain Manual Pos Satpam

Arsitektur modern

ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Karakter ini dosinyalir pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke-20 ini.
       Sejak tahun 1920, selain sangat signifikan dalam gaya bangunan Arsitektur Modern, juga telah menetapkan reputasi bagi arsiteknya. Tiga arsitek modern terbesar saat itu adalah Le Cobusier di Perancis, Mies van der Rohe dan Walter Gropius di Jerman.

Arsitek Frank Llyod Wright adalah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur modern di Eropa. Melalui karya-karya gedung tingginya yang tersebar, Wright merupakan salah satu dari sekian banyaknya arsitek yang sangat berpengaruh dalam dunia perarsitekturan.

Beberapa pendapat tentang Arsitektur Modern :

Bentuk mengikuti fungsi (form follows function) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan.
Sedikit adalah lebih (Less is More) diumumkan oleh arsitek Mies van der Rohe.
Sedikit adalah lebih dan lebih adalah banyak (Less is More and More only when More is Too Much) yang diungkapkan oleh Frank Llyod Wright.

Dalam Arsitektur Modern, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai simbol dari semangat modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat saja, terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien.

salah satunya arsitektur modern karya dari Josephine adalah sebagai berikut:



Hunian yang satu ini adalah sebuah proyek yang brilian dan original dan menyenangkan. Itulah yang tampak

dari The Cloud House terletak di pinggiran kota Melbourne. Rumah huni ini merupakan perpanjangan dari

sebuah hunian bergaya Edwardian asli, dan dengan ditambahnya The Cloud House , tampak sebuah

simbiosis indah antara arsitektur tradisional dan kontemporer.







Karakter dari proyek ini didefinisikan dari kekontrasan dua gaya arsitekturnya. Pemiliknya masih ingin menampakkan struktur utama dari bangunan bergaya Edwardian dari jalan utama, sementara penambahan modern ditempatkan di bagian belakang rumah untuk menunjukkan respek kepada lingkungan perumahan sekitarnya. Mengunjungi hunian ini serasa melakukan perjalanan lintas waktu yang membuat perbedaan begitu mencolok antara 2 gaya arsitektur.










Struktur original dari hunian ini direnovasi dan dibuat tetap seperti bentuk aslinya untuk penampilan eksteriornya. Namun untuk desain interiornya, dibentuk dengan warna putih dan karpet eksotis bermotif bunga, merupakan huian dengan 3 kamar tidur dan sebuah studio yang dipisahkan oleh lorong menuju ke belakang rumah. Bagian dalam perjalanan menuju rumah melalui dapur yang didefinisikan oleh sebuah kotak berwarna merah, kontras dengan desain interior serba putih sebelumnya.



Bagian belakang rumah yang digunakan sebagai ruang keluarga dengan halaman belakang sebagai backgroundnya. Meskipun ukuran halaman belakang besar, arsiteknya membiarkannya ttidak tersentuh.

Berikut gambar denah beserta tampak depan.







ciri yang sangat umum dari arsitektur modern sendiri adalah yang pertama, perwujudan desain bentuk bangunan berdasarkan fungsinya, fungsi bangunan/ruang merupakan hal yang paling utama diperhatikan untuk mendesain sebuah bangunan. yang kedua, desain bangunannya lebih diwarnai oleh semangat yang ingin menghapus semua jejak arsitektur klasik. ketiga, semangat eksplorasi bentuk bangunan yang menggunakan bidang-bidang, tampang, dan warna-warna primer, sebagai mana perkembangan karya seni lukis kontemporer saat itu dimana setiap lukisan itu bisa bebas menurut imajinasi sipelukis, suatu lukisan tidak lagi harus melukis suatu objek harus bener-benar mirip dengan aslinya demikian juga halnya dalam semangat desain bangunan. keempat, karena industri material bangunan juga semakin maju dan canggih maka hal ini juga mempengaruhi bentuk desain bangunan yang selanjutnya, misalnya penggunaan kaca pada bangunan yang sangat dominan, dimana keseluruhan dinding dipenuhi dengan kaca sehingga tidak ada lagi yang namanya jendela, demikian juga dengan pencapaian pembangunan bangunan vertikal/bangunan tinggi yang berbentuk sama besar dari bawah sampai keatas karena penemuan struktur baja baru yang dapat menahan beban vertikal dengan baik, karena sebelumnya bangunan tinggi itu menggunakan struktur piramida atau suatu bangunan semakin keatas akan semakin mengecil untuk menyesuaikan dengan kesanggupan daya tahan beban bangunan.

http://arsitektur.me/2013/09/arsitektur-hunian-unik-bergaya-kontemporer-cloud-house/



Rumah Pulau

-     Pengertian rumah pualu  
Rumah pulau merupakan rumah yang terdiri dari pulau pulau mini yang berada didalam maupun di luar rumah, yang berfungsi sebagai penghias ruangan dan juga pembantu fungsi suatu ruangan. selain dari pada itu, dengan adanya suara aliran air, akan memberikan suasana ketenangan.hal ini juga sepadan dengan penghuni yang menggenggam profesi apa pun juga.
-     latar belakang
Penentuan tema dan konsep oleh pemilik rumah tidaklah terlepas dari kehadiran arsitek, dimana arsitek memegang peran yang sangat penting dalam membantu pemilik rumah untuk mewujudkan rumah impiannya. Arsitek berperan dalam menemukan kesesuaian antara kebutuhan ruang yang dibutuhkan pemilik rumah dengan lahan yang tersedia, apakah seluruh kebutuhan pemilik rumah itu dapat dengan nyaman diisi ke dalam lahan rumah yang tersedia. Selain itu, arsitek juga memegang peranan penting dalam menjaga aspek-aspek penting dalam bangunan, yang meliputi besaran dan skala bangunan, nuansa ruangan yang tercipta di dalam bangunan, hingga yang terpenting adalah mempertahankan prinsip-prinsip dasar bangunan bagi kita yang tinggal di daerah tropis, antara lain prinsip-prinsip dasar pencahayaan dan pengudaraan alami. Dengan mempertahankan prinsip-prinsip dasar ini, arsitek juga turut membantu pemilik rumah untuk menciptakan desain rumah tinggal yang nyaman, sehat, dan memiliki karakter tema bangunan yang kuat dan sesuai.
Banyak rumah yang di desain dengan suasana monoton, sehingga penghuni kurang merasakan ketenangan di dalam rumah, sehingga pada tugas kali ini di buat bernuansakan kolam kolam, agar dapat memicu kebetahan berada didalam rumah.
Ketenangan juga kerap sekali kurang di pertimbangkan didalam mendesain rumah. Sebab itu juga yang memunculkan tugas konsep desain saya kali ini bernuansakan air mengalir yang memicu ketenangan.
Ada beberapa rumah yang kurang mempertimbangkan energi listrik, dalam arti pemborosan energi. Harusnya didalam konsep serta penyajiannya hal tersebut perlu di pertimbangkan.
Adat budaya Indonesia memiliki banyak keindahan, terutama bentuk karakteristik rumah adatnya. Hal tersebut juga dapat kita manfaatkan dalam mendesain rumah.

I.    Desain Eksterior
A.  Pintu Utama
Pada tampak depan rumah, terkhusus pada bagian teras rumah terdapat sebuah elemen penutup di depan pintu. fungsi dari elemen tersebut adalah sebagai penutup pintu,agar supaya aktifitas didalam rumah tidak langsung terlihat dari luar meskipun pintu terbuka.











B.  Pulau
terdapat pula sebuah pulau yang menjalar masuk kedalam rumah dimana dilengkapi dengan jendela kaca yang cukup besar yang dapat melihat aliran air dari dalam ke luar ruangan, yang dapat memicu ketenangan di dalam ruangan tersebut.












C.  Pentilasi Asbes
pada bagian atap rumah terdapat pentilasi udara yang berfungsi mengatur sirkulasi udara pada bagian asbes rumah. hal tersebut akan mengrangi hawa panas didalam ruangan.














II.   Konsep Desain Interior

a.  ruang tamu

B.  ruang keluarga














C.  ruang kerja















D.  ruang tidur utama















E.  ruang tidur anak















F.  ruang makan
















G.  dapur
















H.  kamar mandi















I.   studio















j.   gazebo

















Aliran air adalah suatu bagian yang mengundang ketenangan.hingga di dalam konsep desain ini ditampilkan dengan suasana penuh aliran air melalui pulau pulau kecil.hal terebut disisipkan agar supaya mampu memacu ketenangan di dalam rumah.Dapat kita lihat di bagian bagian interior rumah, selalu disisipkan ataupun ada hubungan dengan air.Hal itu juga agar memperkecil suasana kebosanan,dalam arti memberi daya betah tinggal terhadap penghuni rumah tersebut. ditambah dengan pengadopsian budaya indonesia ke ruang lingkup arsitektur, akan lebih memperkenalkan adat budaya arsitektur indonesia ke dunia luar,melalui adat budaya yang ada di indonesia.

Jumat, 24 April 2015

Teknik Arsitektur UNNES S1

Legalitas
Izin penyelenggaraan SK Mendiknas No. 89/D/O/2010 bertanggal 9 Juli 2010
Gelar Lulusan
Sarjana Teknik (S.T.)
Deskripsi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang berdiri pada 1982 dan dikukuhkan sebagai program studi berdasarkan SK Dirjen Depdikbud RI No. 244/DIKTI/Kep/1996. Pada saat dikukuhkan, Jurusan Teknik Sipil hanya membawahkan satu program studi, yaitu Program Studi S1 – Pendidikan Teknik Bangunan. Selanjutnya, pada 1998 Jurusan Teknik Sipil membuka program studi baru yaitu Program Studi D3 – Teknik Sipil. Kemudian pada 2010 Jurusan Teknik Sipil membuka program studi ilmu murni, yaitu Program Studi S1 – Teknik Arsitektur. Prodi ini memiliki 96 mahasiswa dengan 12 dosen tetap berkualifikasi pendidikan doktor (S3) sebanyak 1 orang, magister (S2) 10 orang, dan sarjana (S1) 1 orang.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti mahasiswa prodi ini sama dengan mahasiswa prodi lain di Unnes, seperti pramuka, penelitian, Pengabdian, kewirausahaan, dan kegiatan keagamaan.
Mata Kuliah
Mata kuliah yang ditawarkan antara lain Studio Perancangan Arsitektur, Struktur dan Konstruksi, Estetika Bentuk, Mekanika Teknik, Teknik Komunikasi Arsitektur, Menggambar Arsitektur, Matematika Teknik, Filsafat Ilmu, Studio Perancangan Arsitektur, Struktur dan Konstruksi, Bahan Bangunan, Pengukuran dan Pemetaan, Arsitektur Vernakular Indonesia.
Selain itu, Fisika Bangunan, Seni Tata Hijau, Teori dan Perkembangan Arsitektur, Perancangan Tapak, Komputer Grafis, Teknologi Bahan, Arsitektur dan Lingkungan, Studio Perancangan Arsitektur,  Fisika Bangunan, Tata Ruang Dalam, Utilitas, dan Metode Perancangan. Ditawarkan pula mata kuliah Arsitektur dan Kota, Perumahan dan Permukiman, Manajemen Pembangunan, Tata Ruang Dalam, Kewirausahaan, Hukum Pranata Pembangunan, Rencana Anggaran Biaya, Etika Profesi, Metodologi Penelitian dan Statistik, Eko Arsitektur, Konservasi Bangunan, Community Development, Arsitektur Perilaku, dan Keselamatan Bangunan. Mata kuliah lainnya, Praktik Kerja Lapangan, Seminar, Kuliah Kerja Lapangan, Arsitektur Tropis, Real Estate, Urban Management, Arsitektur Pariwisata, Kuliah Kerja Nyata, dan Tugas Akhir.
Dosen Arsitektur UNNES
R.M. Bambang Setyohadi KP, Ir., MT.
NIP : 132296575
Fokus : Architecture Design, Ecology Building
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNIKA Soegijapranata
Pend S2 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S3 : -
Alamat : Lamongan Semarang
E-mail : bams_setyohadi@yahoo.coid

Eko Budi Santoso, Ir.
NIP : 131931832
Fokus : Structural Principle, Building Science and Technology
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S2 : Sedang Menempuh Magister Teknik Sipil UNDIP
Pend S3 : -
Alamat : Jl. Kelud Utara IV/10 RT 01 / RW I Petompon Smg
E-mail : ekbuds@yahoo.com

Moch. Husni Darmawan, Ir. MT.
NIP : 131813662
Fokus : Architecture Theory, Heritage, Social Science
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S2 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S3 : -
Alamat : Jl. Rgjembangan Tmr,RT 3/5 Tandang, Tmbl Smg
E-mail : -

Didik Nopianto A.N., Ir., MT.
NIP : 132208841
Fokus : City Planning, Environment, Human Settlement
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNS
Pend S2 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S3 : -
Alamat : Jl. Pucang Argo Timur III/32 Smg
E-mail : dna_nugradi@yahoo.com

Andi Purnomo, ST., MA.
NIP : 132213840
Fokus : Structural Principle, Building Science and Technology
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S2 : Urban Management & Development, Erasmus Univ. Rotterdam
Pend S3 : -
Alamat : Jl. Candi Panataran XII/51 RT 06/04 Kalipancur Smg
E-mail : mas_andipoer@yahoo.com

Moch Fathoni Setiawan , ST., MT.
NIP : 132207768
Fokus : Structural Principle, Building Science and Technology
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S2 : Teknik Arsitektur UNDIP
Pend S3 : Sedang menempuh S3 Teknik Arsitektur UNDIP
Alamat : Perum BPD II/39 Semarang
E-mail : fath90@yahoo.com


Diharto, ST., MSi.
NIP : 132296579
Fokus : Architecture Design, Ecology Building
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNS
Pend S2 : Teknik LIngkungan UNS
Pend S3 : -
Alamat : Griya Sekar Gading J-7 ,Gunung.Pati Smg
E-mail : di_har_to@yahoo.co.id

Teguh Prihanto, ST., MT.
NIP : 132307551
Fokus : Computer Graphic and Multimedia
Pend S1 : Arsitektur UII
Pend S2 : Teknik Arsitektur UGM
Pend S3 : -
Alamat : Griya Sekar Gading C-14, Gunung Pati Smg
E-mail : rihants@gmail.com

Ari Rahadini, ST., MT.
NIP : 132307550
Fokus : Architecture Design, Ecology Building
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNDIP.
Pend S2 : Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP
Pend S3 :  
Alamat : Perum Srondol Bumi Indah K 14 Semarang
E-mail : ayik12@yahoo.com

Lulut Indrianingrum, ST, MT.
NIP : 132308134
Fokus : City Planning, Environment, Human Settlement
Pend S1 : Teknik Perenc Wilayah dan Kota UNDIP.
Pend S2 : Arsitektur Alur Perkim ITB
Pend S3 : -
Alamat : Jl. Meranti Timur Dalam I / 335 Banyumanik, Smg
E-mail : luty_indria@yahoo.co.id

Wiwit Setyowati, ST, M.Sc
NIP : 132308133
Fokus : Architecture Theory, Heritage, Social Science 
Pend S1 : Teknik Arsitektur UNDIP.
Pend S2 : Teknik Arsitektur UGM
Pend S3 : -
Alamat : Jl. Kendeng Barat No.42 Sampangan, smg
E-mail : wsetyowatiarch@gmail.com 

Dr. Ir. Saratri Wilonoyudho M.Si.
NIP : 131781317
Fokus :City Planning, Environment, Human Settlement
Pend S1 :Teknik Geodesi UGM
Pend S2 : Kependudukan UGM
Pend S3 : Kependudukan UGM

VISI dan MISI


Visi Program Studi Teknik Arsitektur adalah: Menjadikan program studi yang unggul dan bertaraf internasional di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian dalam keilmuan arsitektur, serta menghasilkan sarjana berkualitas, beretika, dan menjadi arsitek profesional yang berwawasan lingkungan dan mampu bersaing ditingkat global”


Misi Program Studi Teknik Arsitektur meliputi :

a.   Mengembangkan budaya kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, moral, dan etika;
b.   Menyelenggarakan proses pendidikan sarjana arsitektur yang berkemampuan akademik dan profesional sehingga sanggup berperan aktif dalam perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan pengelolaan lingkungan binaan;
c.   Mengembangkan, menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaan ilmu pengetahuan dan rekayasa arsitektur untuk kepentingan masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup lingkungan binaan, melalui kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;
d.   Mengembangkan budaya akademis yang kondusif dan program-program kewirausahaan untuk menunjang kemajuan Prodi dalam segala aspek;
e.   Menjalin kerja sama pada skala nasional dan internasional di bidang keilmuan arsitektur.


TUJUAN :

Dalam kerangka mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang di emban guna menghasilkan sarjana arsitektur sebagai sosok arsitek yang profesional dan berwawasan lingkungan,  melalui pendidikan akademik strata 1 dengan kompetensi utama menjadi perancang arsitektur dan mengacu pada beberapa kriteria kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI dan Surat Keputusan Dirjen Dikti), serta merujuk pada PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan standar yang telah ditetapkan oleh Union of International Architects (UIA) dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) selama siswa menempuh pendidikan tinggi arsitektur, maka Prodi Teknik Arsitektur memiliki tujuan dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajarannya.
Tujuan Program Studi Teknik Arsitektur adalah :
  1. Melaksanakan budaya kerja yang menjunjung tinggi profesionalisme dan nilai-nilai agama, moral, serta etika; 
  2. Melaksanakan program pembelajaran di bidang teknik arsitektur yang tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, serta masalah lingkungan hidup;
  3. Menggiatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang teknik arsitektur dan lingkungan binaan yang bermanfaat bagi pengembangan masyarakat;
  4. Melaksanakan program peningkatan kinerja pelayanan prima berbasis mutu secara berkelanjutan menuju peningkatan efisiensi dan produktivitas disertai peningkatan kesejahteraan dan mutu sumber daya manusia;
  5. Menghasilkan lulusan sarjana arsitektur yang:
    • Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berjiwa Pancasila, serta memiliki integritas kepribadian yang tinggi, dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan masalah yang dihadapi masyarakat yang berkaitan dengan bidang keahliannya;
    • Memahami pengetahuan dasar di bidang arsitektur dan lingkungan binaan, serta mampu untuk berpraktek menjadi arsitek profesional dengan memanfaatkan teknologi informatika sebagai alat bantu dalam praktek perancangan arsitektur;
    • Mampu mengemukakan ide/gagasan rancangannya dengan menggunakan bahasa internasional secara baik terhadap semua aspek yang berkait dengan bidang arsitektur dan lingkungan binaan;
    • Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknologi yang dimilikinya di bidang teknik arsitektur dan lingkungan binaan melalui kegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan ketrampilan kewirausahaan maupun kegiatan produktif yang lainnya;
    •  Mmemiliki kepekaan dan tanggung jawab yang tinggi terhadap terjaganya kualitas lingkungan yang baik bagi keberlangsungan hidup masyarakat;
    • Mengenal, menghayati dan mengamalkan kode etik arsitek dalam keilmuan, penelitian dan profesinya.
  6. Memperkuat jejaring baik pada skala nasional maupun internasional di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian guna meningkatkan wawasan keilmuan arsitektur.


PROFIL DAN KOMPETENSI LULUSAN

1.    Profil Lulusan

a.    Akademisi di bidang Teknik Arsitektur.
b.    Arsitek Profesional/Konsultan Arsitektur.
c.    Kontraktor/Pelaksana Bangunan.
d.    Pelaku Industri Bangunan.
e.    Pemerintahan/Birokrat
f.     Appraisal di bidang Konstruksi.
g.    Desainer seni dibidang Handy Craft , Furniture, dan Elemen Interior.


2.    Kompetensi Lulusan 

a.    Kompetensi Utama

  1. Memahami pengetahuan dasar arsitektur dengan cerdas, khususnya berkait dengan teori, sejarah, seni, teknologi, dan ilmu humaniora lainya.
  2. Mampu menciptakan desain arsitektur, interior, lansekap, dan lingkungan permikiman/perkotaan dengan memperhatikan relasi antar manusia, bangunan dan peduli terhadap lingkungan hidup yang berkelanjutan.
  3. Mampu memahami secara cerdas desain struktur, konstruksi bangunan, dan sitim bangunan serta spesifikasi bahan material beserta karakter pengunaanya dengan mengikuti perkembangan pengetahuan, teknologi dan berwawasan ramah lingkungan.
  4. Mampu bertindak sebagai perencana, pelaksana, pengelola bangunan/lingkungan binaan, dan memahami undang-undang/peraturan pranata pembangunan, serta memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi, dalam mengamalkan kode etik keprofesiannya terhadap terjaganya kualitas lingkungan yang baik bagi keberlangsungan hidup masyarakat.
  5. Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu dan keahlian dibidang arsitektur baik konseptual maupun aplikasinya yang toleran terhadap permaslahan dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat.

b.    .Kompetensi Pendukung

  1. Mampu menyampaikan ide dan gagasan dengan bahasa internasional yang santun, cerdas, dan demokratis serta memiliki keluasan wawasan yang berkaitan dengan arsitektur dan lingkungan binaan.
  2. Mampu menjadi estimator dan pengaturan pembiayaan (cost control) serta manajemen proyek yang jujur, cerdas dan bertanggung jawab dengan memperhatikan perkembangan teknologi dan matrial bangunan, serta memiliki integritas yang tinggi terhadap tugas dan profesinya.
  3. Menguasai dan mampu mengaplikasikan komputer grafis, mulai dari 2 dimensi dan 3 dimensi,  serta animasi, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas/peran keprofesionalannya.  

c.    Kompetensi Lain

  1. Memahami berbagai metoda penelitian dan penulisan ilmiah, serta mampu memberikan apresiasi terhadap karya arsitektur dan lingkungan binaan, secara cerdas dan  demokratis
  2. Mampu merancang secara cerdas dan kreatif terhadap lay out grafis dan membuat elemen interior yang estetis dengan berbagai media yang ramah lingkungan.
  3.  Mampu membuat maket/mock-up hasil desain rancangannya dengan baik.
Alamat :
E-mail : saratri@telkom.net

Alamat
Gedung E3 – E4 Kampus Unnes Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Telp. 024-8508102 email : civil_unnes@yahoo.com
Website: http:// tekniksipil.unnes.ac.id