Jumat, 24 April 2015

Eco Office

Eco Office adalah kantor peduli lingkungan yang telah mewujudkan penerapan sistem manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kantor yang bersih, indah, nyaman serta menyehatkan. Selain itu Eco Office bertujuan juga untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber daya alam.

"Prakteknya yang bisa dikerjakan antara lain adalah penghematan listrik dan air, penggunaan kertas seefisien mungkin, memilah sampah organik dan non organik. Yang paling penting adalah mengubah perilaku," ujar Kepala Bagian Bilateral Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Daisy Joyce Djohor.

Hal itu dia katakan saat berbincang dengan detikcom dalam acara Pekan Lingkungan Indonesia yang diadakan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/6/2010).

Joyce mengatakan KLH sudah sejak 2006 menerapkan Eco Office dilingkungan kementerian. Sasaran diterapkannya Eco Office tersebut adalah mengubah sikap dan perilaku individu kantor untuk lebih peduli lingkungan dan melakukan penghematan biaya operasional kantor terkait aspek lingkungan.

"Memberikan kenyamanan bagi individu yang berada di lingkungan kantor KLH dan sekitarnya," imbuhnya.

Menurut Joyce yang juga sebagai salah satu pencetus konsep Eco Office di KLH ini, kementeriannya sudah melakukan kampanye dan sosialisasi kepada kementerian lain dan juga perusahan-perusahan swasta untuk menerapkan Eco Office.
Konsep Eco Office ini tidak akan berjalan maksimal jika individu-individunya belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

"Harus ada kemauan untuk merubah perilaku, tidak akan merubah jika tidak ada kemauan. Keuntungan tidak hanya bagi kantornya tapi bagi dirinya sendiri," jelasnya.

Joyce mencontohkan lingkungan kerja yang nyaman juga bisa meningkatkan kinerja kita dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal itu dapat disiasati dengan menaruh tanaman hijau di ruangan kerja kita.

"Ada tanaman di ruang kerja itu untuk menghilangkan kejenuhan, menambah oksigen, walaupun tidak signifikan tapi cukup berpengaruh," ungkapnya.


Selain itu Joyce menyarankan untuk penggunaan karpet di lingkungan kerja sebaiknya dikurangi karena hanya menyimpan debu yang akan mengganggu pernafasan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar