Pemanasan global menjadi ancaman dan perhatian serius bagi
seluruh penghuni bumi. Melakukan penghematan energi bisa dilakukan mulai dari
hal-hal kecil, termasuk dari konsep desain rumah tinggal.
Sebagai tempat aktivitas setiap keluarga, rumah tinggal
adalah tempat yang sangat menyerap penggunaan energi, kedua terbesar setelah
industri. Bayangkan, didalamnya manusia beraktivitas selama 16 jam bahkan
mungkin lebih, yang didukung dengan penggunaan listrik yang memakan energi
cukup besar. Menuju bangunan atau rumah yang ramah lingkungan, artinya kita
harus mengukur mengenai dampak pada lingkungan luar serta membantu memperbaiki
lingkungan dalam. Aspek yang terkait adalah rancangan arsitektur bangunan,
metodologi membangun, material bangunan, efisiensi penggunaan energi, efisiensi
penggunaan air dan life cycle ecological living.
Desain rumah ramah lingkungan merupakan bentuk dukungan
terhadap keramahan lingkungan. Yang berarti, haruslah hemat energi, karena
eksplorasi terhadap penggunaan energi dapat mengancam kehidupan generasi
penerus. Gerakan penghematan energi bisa dilakukan kala kita hendak membangun
rumah baru atau merenovasi rumah. Apa sajakah itu?
Efisiensi Pencahayaan
Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber
cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat menghemat
energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa
diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan pencahayaan atas
yang berasal dari lubang atap. Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada
dinding dan atap, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih
maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat
memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Efisiensi Ruang
Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan,
adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya meniadakan
fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu, atau lebih sering menerima
tamu di teras. Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman dan
maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat.
Dalam hal ukuran bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin
kecil (baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek lingkungan
terhadap bangunan tersebut.
"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa
ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar,
ventilasi bersilangan, dan void berimbang."
Pembayangan Ruang Luar, Kulit Bangunan, Ventilasi
Pemilihan bahan dan desain pembayangan, serta bukaan
ventilasi yang baik, mempengaruhi kenyamanan dan energi dalam rumah. Berikan
secondary skin pada dinding bagian luar, terlebih jika rumah menghadap ke arah
barat. Buat teritisan di atas bukaan, yang fungsinya meredam panas matahari
secara langsung ke dalam rumah. Bangunan dirancang dengan teras lebar,
ventilasi bersilangan; yaitu membuat bukaan (jendela) pada dua dinding yang
berbeda, innercourt serta void berimbang, untuk sirkulasi udara dan cahaya
alami ke seluruh ruangan, agar hemat energi.
Atap yang “Dingin”
Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan
hantaran panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan panas dengan baik.
Penggunaan atap dari bahan tanah atau keramik, sangat baik untuk kenyamanan
ruang dalam. Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah
penutup atap. Material styrofoam yang dilapis beton (beton Styrofoam) juga
berpotensi membuat dingin ruang dalam. Dinding rumah tetap terasa “dingin”
meskipun saat siang hari.
Material Ramah Lingkungan
Gunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah
lingkungan. Pilih produk lokal yang berkualitas, untuk meminimalkan terjadinya
kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan
dengan optimalisasi bahan baku alternatif, serta menghemat penggunaan energi
secara keseluruhan. Memilih bahan baku lokal atau dari pabrik terdekat berarti
menghemat transportasi dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan. Tak ada
salahnya, memanfaatkan material bekas atau sisa bahan renovasi, misalnya
genteng bekas, kayu atau bambu bekas perancah, kusen lama.
Pemanfaatan Lahan Hijau
Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan
menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon yang ditanam,
udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global.
Ciptakan roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak memungkinkan.
Dinding yang dijalari tanaman rambat membuat suhu udara di luar dan di dalam
turun, sekaligus untuk pasokan udara bagi penghuni.
Gaya Hidup Hemat
• Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci
kendaraan dengan air yang mengalir dan terbuang kemana-mana. Ganti bak mandi
atau bathtub dengan shower , untuk menghemat air.
• Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah
lingkungan yang tidak mencemarkan lingkungan.
• Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang hemat
energi, akan berpengaruh dengan biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulan.
Pilih yang hemat energi listrik, sehingga memiliki life cost yang ringan untuk
operasionalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar