Desain Manual Halte UNNES
maket halte bus UNNES
Tempat perhentian bus atau halte bus atau shelter atau
stopan bus (dari bahasa Inggrisnya bus stop) adalah tempat untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan
bus. Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 m dan di pinggiran
kota antara 500 sampai 1000 m.
Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu tempat
perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang disediakan.
Untuk tempat perhentian yang kecil cukup dilengkapi dengan rambu lalu lintas
saja, dan untuk perhentian yang besar bisa dilengkapi dengan atap dan tempat
duduk, bahkan bila diperlukan dapat dilengkapi dengan kios kecil untuk menjual
surat kabar, atau rokok.
Estetika
Estetika tergantung kepada kebijakan daerah, ada yang
menggunakan pendekatan modern, yang minimalis, ataupun menggunakan pendekatan
kedaerahan dengan ciri chas daerah yang bersangkutan. Semakin bagus tempat
perhentian bus tersebut semakin besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk
pembangunannya.
Dimensi
Tergantung kepada jumlah penumpang yang akan menggunakan
yang kaitannya dengan jumlah bus yang melewati tempat perhentian tersebut,
frekuensi bus yang melalui tempat tersebut jumlah trayek yang melalui tempat
perhentian tersebut.
Jarak antara tempat perhentian bus
jarak antar tempat perhentian tergantung kepada lokasinya
dipusat kota dengan kegiatan yang tinggi disarankan [1] 400 m ataupun kurang
dari itu sedang dipinggiran kota dengan kerapatan yang rendah dapat ditempatkan
pada jarak antara 600 sampai 1000 m. Untuk mendapatkan jarak antara yang
optimal disarankan untuk menggunakan modelling perencanaan angkutan umum[2].
Perlengkapan tempat perhentian bus
Rambu bus stop dari GMPTE di Manchester, UK.
Perlengkapan tempat perhentian bus tergantung kepada sistem
yang digunakan, terbuka atau tertutup seperti shuttle/shelter atau tempat
perhentian, seperti contoh bus TransJakarta, ataupun jumlah penumpang yang
menggunakan fasilitas tempat perhentian bus. Perlengkapan meliputi:
Rambu lalu lintas Tempat perhentian bus, tabel 2 no 6 k,
Atap untuk melindungi penumpang dari hujan ataupun panas
Tempat duduk untuk calon penumpang
Sistem pendingin udara (AC)
Informasi perjalanan
Penjualan tiket seperti yang diterapkan pada TransJakarta
atau Trans Jogja
Telepon umum
Sarana penunjang seperti kios media massa, rokok, dan minum.
Tempat perhentian bus kadang-kadang dilewati oleh beberapa
trayek dengan jadwal yang berbeda-beda sehingga perlu dilengkapi dengan sistem
informasi yang memuat informasi mengenai:
No. Trayek bus,
rute yang dilewati,
jadwal perjalanan,
besaran tarip, dan
untuk tempat perhentian bus modern dilengkapi dengan timer
yang menunjukkan berapa lama lagi bus akan datang. Untuk itu biasanya digunakan
sistem informasi modern yang menggunakan GPS dan komunikasi serta sistem yang
dapat memperkirakan berapa lama lagi bus berikut sampai.
hal hal tersebutlah yang di terapkan didalam desain halte bus kali ini.
dengan maket sebagai berikut :
Mau nanya ni kak, itu bahan untuk buat maketnya apa aja?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmas kalo untuk halte yang ada tiketingnya ada saran !
BalasHapusmas gambar drnah nya ada gak mau liat
BalasHapusKak ini pake metode apa ya?
BalasHapus